Polisi Periksa 4 Saksi Pembunuhan Aktor Sandy Permana, Pelaku dan Korban Sempat Berkelahi

JAKARTA - Polisi membentuk tim penyidik khusus untuk mengusut kasus pembunuhan aktor Sandy Permana , di mana empat saksi diperiksa, termasuk istri dari terduka pelaku pembunuhan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan empat orang saksi yang diperiksa ini adalah mereka yang mengetahui adanya keributan antara korban dan pelaku.



"Setelah mendatangi TKP, kemudian kita lakukan olah TKP, melakukan pemeriksaan terhadap setidaknya empat saksi. Empat saksi antara lain, seorang ibu yang melihat korban diduga sedang berkelahi, yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi," kata Ade Ary di kantornya, Senin (13/1/2025).

"Saksi kedua, istri dari orang yang berkelahi dengan korban, seorang security juga dimintai keterangan dan terakhir tetangga korban yang melihat adanya keributan antara korban dan lelaki," ujar dia lagi.

Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan secara rinci terkait luka yang dialami korban. Ada pun luka tusuk tersebut, kata Ade Ary, memiliki kedalaman yang berbeda-beda.

"Di bagian kepala bagian kiri 3cm, lebar 1 cm, kemudian perlukaan di leher belakang kiri telinga panjangnya 4cm , kemudian goresan sepanjang 3 cm dan adanya luka di pipi kiri dan luka robek di perut kiri," bebernya.

Selain memeriksa saksi, Ade Ary menjelaskan jika penyidik tengah mendalami rekaman CCTV yang berada di lokasi. Namun, dia belum mengungkap isi rekaman CCTV tersebut maupun ciri-ciri detail sang pelaku.

"CCTV itu akan ditelusuri di TKP, itu bagian dari pengumpulan barang bukti dan pengumpulan keterangan saksi dan bukti petunjuk," kata dia.

Hingga saat ini, polisi belum berhasil menemukan terduga pelaku. Namun, ia optimistis, pelaku pembunuhan Sandy Permana bisa diamankan dalam waktu dekat.



"Saat ini tim penyidik gabungan Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi Kabupaten, dan juga Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman," jelas Ade Ary.

"Karena peristiwa itu merupaka penganiayaan berat atau dugaan pembunuhan," ucap ade lagi.